BENGKULU – Penutupan Program Persiapan Studi Lanjut Luar Negeri (PPSL) Beasiswa Indonesia Bangkit (non-gelar) kerjasama Kemenag RI-LPDP di PTP UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu yang digelar di ruang rapat senat lantai 3 Gedung Rektorat. Turut hadir Direktur Pascasarjana, Kepala UPT Bahasa, dan para instruktur. Rabu (25/01)
Riswanto, M.Pd.,P.h.D mengatakan ada 13 orang yang mengikuti kegiatan PPSL di UIN FAS Bengkulu, terdiri dari 5 perempuan dan 8 laki-laki, yang berasal dari berbagai universitas islam negeri dan sekolah tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut Riswanto, kegiatan PPSL di bagi menjadi 4 katagori yaitu pertama tentang penguatan kebahasaan atau IELTS, yang kedua Riset proposal, yang ke 3 wawasan kebangsaan dan terakhir moderasi beragama. Secara keseluruhan progress yang dicapai menunjukan hasil yang memuaskan, nilai yang dicapaipun menunjukan peningkatan, walaupun ada beberapa yang masih stagnant dan harus di evaluasi lagi.
Sementara, Prof. Rohimin menyampaikan, dari dua angkatan PPSL ini pihaknya mengharapkan menjadi nilai tambah atau Grid bagi UINFAS Bengkulu.
“Berharap punya dampak akademik kepada dosen-dosen khususnya dosen muda untuk studi lanjut ke luar negeri,” ungkapnya.
Dia juga berharal, di kampusnini terjadi kolaborasi alumni Timur Tengah alumni barat dan juga alumni dalam negeri. Sehingga terbentuk keilmuan atau studi keagamaan.
“Jadi, kalau timur tengah itu kajiannya lebih kepada hafalan dan tekstual, sementara di barat itu adalah kontekstual dan metodologis di dalam negeri itu antara keduanya maka dengan kolaborasi 3 pemikiran itu akan mempercayai kajian keagamaan kita karena dari berbagai pendekatan yang yang berbeda nah itu yang kita harapkan di kampus,” tandasnya.[ADV]











